Saatnya era uang digital?

[postlink]http://solusiti.blogspot.com/2010/06/saatnya-era-uang-digital.html[/postlink]Kita sadari atau tidak transaksi digital sudah kita sering gunakan sehari-hari. Seperti saat kita melakukan penarikan uang di ATM, atau transaksi eBanking, bahkan sampai hal-hal kecil misalnya saat kita membeli pulsa handphone. Pada pembelian tersebut telah terjadi perubahan bentuk uang dari berbentuk fisik menjadi digital atau pulsa, dan masih banyak lagi, tapi herannya masih banyak orang yang meragukan transaksi online bisa berhasil di Indonesia.

eCommerce
Internet sudah tidak menjadi barang mahal lagi, dulu saya harus membayar 16 ribu rupiah / jam hanya untuk browsing atau mengirim email diwarnet. Bandingkan dengan sekarang, internet sudah menjadi media yang bisa di akses dimana saja melalui handphone dan biayanya pun relatif murah. Dunia sudah berubah Internet tidak lagi menjadi sumber informasi saja, hadirnya facebook, yahoo, twitter, telah menambah fungsi internet sebagai media hiburan dan interaksi. Bagaimana dengan ecommerce? Kaskus adalah yang terdepan di bidang ini, saya bicara dengan cangkupan Indonesia bukan luar negeri. Anda mampu menjual apapun di kaskus, dari benda elektronik jadul sampai barang black market. Lupakan LippoShop, kegagalan itu tidak harus membuat kita menjadi pesimis dengan ecommerce di negeri ini. Saya menunggu ide dan kreatifitas anak bangsa untuk menciptakan gebrakan baru dibidang ini. Asal tidak mengedepankan plagiarisme, saya pikir transaksi online akan berkembang dengan cukup pesat.

Smart Card
Menggunakan ATM atau Kartu kredit dalam melakukan traksasi jual beli adalah sudah sering dilakukan, tapi dengan munculnya Smart Card seperti Kartu Flazz dari BCA apabila kita cermati telah merubah mata uang kita menjadi bentuk digital. Berbeda dengan ATM atau kartu debet, dan kartu kredit, Smart card adalah bentuk lain dari uang fisik, bisa menjadi alat untuk melakukan jual beli namun bedanya tidak bisa dikembalikan ke bentuk uang fisik.

Saya meramalkan eh, bukan bermaksud menjadi peramal namun mencoba memprediksikan smartcard akan menjadi uang masa depan. Dengan mengedepankan faktor lingkungan hidup saya pikir penduduk di masa depan akan mulai meninggalkan uang kertas atau logam. Coba bayangkan jika pemerintah meresmikan smart card menjadi mata uang resmi bangsa ini. Dimana setiap orang memilikinya. Seorang anak memegang smart card untuk dirinya sendiri, begitu juga dengan orang tuanya. Semua toko dan warung telah menyediakan alat otorisasi langsung untuk pengguna smart card. Pembayaran apapun bisa dilakukan secara online dengan semua produsen telah terdaftar sebagai merchant.

Dengan menggunakan PIN atau apapun sistem pengamanan yang dipakai nanti, jelas smart card lebih aman dari uang fisik, karena apabila kita kehilangan uang, baik itu terjatuh atau dicuri dll, uang tersebut bisa digunakan oleh yang menemukan. Namun tidak dengan smart card, yang tidak berhak tidak bisa menggunakannya. Dan tentu saja harus disediakan pula sistem untuk mengklaim ulang bagi pemilik yang kehilangan smart card miliknya. Semua transaksi bisa dilakukan dengan cepat, dan tidak ada alasan lagi bagi penjual untuk berkata tidak ada kembalian, atau mengganti kembalian kita dengan permen, karena setiap pembelian akan dipotong dari jumlah nilai yang dimiliki kartu itu sendiri.

Melakukan transaksi financial secara online bukanlah hal yang perlu ditakutkan, karena kita sudah sering melakukan hal itu, bahkan sampai ke penduduk desa yang masih belum tersentuh internet. Jadi masih pesimis transaksi online bisa berkembang maju di Indonesia?

Have a nice day



Jay
Bagikan


0 komentar:

Posting Komentar