"Simalakama syndrome"

[postlink]https://solusiti.blogspot.com/2009/12/simalakama-syndrome.html[/postlink]Seringkali karena sebuah tuntutan pekerjaan membuat kita melakukan hal yg bisa membuat resiko kehilangan pekerjaan itu sendiri, tapi apabila kita tdk melakukan hal itupun, hal yg sama akan terjadi. Saya menyebutnya sebagai "Simalakama syndrome", dan hal ini sering terjadi bagi kita yg berkecimpung di dunia sales.

Desakan target penjualan dari perusahaan menuntut seorang sales utk lebih gencar melakukan aktivitas salesnya, yg terkadang terlalu gencar sehingga seorang sales kehilangan leads atau hot prospeknya. Sebuah pendekatan yg salah tidak akan merubah hasil ahirnya, sekuat apapun effort kita dalam bekerja.

Cobalah bina hubungan jangka panjang dgn calon client, tidaklah harus ke arah penjualan, yg penting mereka mengerti profesi kita. Cari tahu tentang bisnis atau yg menjadi ketertarikan mereka baik pribadi atau perusahaan, dan tawarkan bantuan baik itu rekomendasi, data, report yg bisa membantu secara cuma-cuma. Lakukan ini sebagai investasi kita dimasa yg akan datang. Lakukan terus menerus terhadap relasi baru, jgn kha
watir karena biasanya seseorang yg membutuhkan produk tsb akan langsung merespon kita. Jadi pendekatan ini berlaku bagi mereka yg menolak atau sedang tdk membutuhkan.

Hal ini akan membuat kita tidak pernah kehabisan leads atau hot prospek, karena saat relasi kita itu memerlukan produk seperti yg kita jual, orang pertama yg mereka ingat itu adalah diri kita. Dan bila beruntung mereka akan mereferensikan ke teman maupun kerabatnya. Tanpa kita sadari semua relasi tsb sudah menjadi bagian dari promosi produk kita.

Demikian sedikit ulasan dari saya, semoga bisa membantu.

Wassalam








Jay


Bagikan


0 komentar:

Posting Komentar