Namun karena telah menjadi tolak ukur bagi setiap orang untuk mendapatkan informasi di internet, mendorong setiap pemilik website untuk menggunakan berbagai tehnik untuk menjadi yang teratas dalam pencarian lewat google. Sebut saja dengan menggunakan tehnik SEO (Search Engine Optimization) yaitu serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.
Sejalan dengan makin berkembangnya pemanfaatan jaringan internet sebagai media bisnis, kebutuhan atas SEO juga semakin meningkat. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis web untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.
Hal inilah yang sering kali membuat kita tidak mendapatkan informasi yang kita cari sebenarnya di google, karena begitu banyak pemilik web yang ingin menjadi yang teratas di hasil pencarian walaupun terkadang isi konten dari website tersebut tidak begitu banyak membantu.
Beberapa website dengan konten yang baik seperti detik.com, kaskus, atau diluar seperti facebook, youtube, sama sekali tidak menggunakan tehnik SEO karena dalam SEO sangat tidak disarankan menggunakan banyak aplikasi flash atau video dalam website.
Saya tidaklah anti penggunaaan SEO, namun website dengan isi yang baik, tidak perlu menggunakan tehnik ini, karena user akan menemukan website tersebut dan selanjutnya menyebarkannya kepada user lainnya. Dengan adanya website pemberi referensi seperti twitter, facebook, atau stuble upon, semakin mempermudah user dalam penyebaran informasi yang berguna bagi user lainnya.
Bagi kita yang ingin membuat konten online yang baik haruslah mencermati ini, designlah suatu produk dengan dasar niat yang benar, yaitu ingin membuat hidup menjadi lebih baik, membantu orang lain, membuat orang lebih kreatif dan sebagainya. Janganlah semata mata untuk mencari uang atau keuntungan karena ini tidak akan berhasil dalam jangka panjang, bahkan juga akan semakin mendorong maraknya spamming url di google.
Kalau google semakin mengabaikan proses spamming url yang terjadi saat ini, saya yakin bukan tidak mungkin si dewa penolong ini akan mulai ditinggalkan usernya, makin diitambah dengan mulai berekspansinya bisnis google ke jalur hardware produk, sehingga untuk bidang search engine ada kekhawatiran akan dilupakan. Saya pribadi masih mengarapkan google tetap fokus dalam mengembangkan fitur search enginenya karena kita semua mengenal google sebagai yang terbaik di dunia internet dalam mendapatkan informasi. Agar citra google sebagai mercusuar didunia maya akan tetap terjaga.
Have a nice day
Jay
2 komentar:
Google telah sadar adanya spam dan kontent yg tidak relevan lewat cara2 SEO. dia punya team di seluruh pelosok dunia yg dinamakan web rater. Coba cari tau apakah itu? :)
thanks mas atas infonya...
Posting Komentar