Online atau offline?

[postlink]https://solusiti.blogspot.com/2010/07/online-atau-offline.html[/postlink]Banyak yang bilang sekarang era nya social media, dari youtube, facebook, twitter, sampai mySpace menjadi sarana yang ideal bagi semua orang untuk saling berinteraksi dan berhubungan satu dengan yang lain. Instant Messaging membuat chatting menjadi tren percakapan baru karena lebih menarik dan murah dari SMS. Tak bisa dipungkiri bahwa internet telah membuat untuk selalu "online" telah menjadi sebuah kebutuhan.

Internet adalah media baru, lebih hebat dari televisi, suka atau tidak kita harus mengakuinya. Di sebuah game center seorang remaja kutu buku bisa menjadi seorang pendekar kekar tak terkalahkan di dalam game online favoritnya. Lupakanlah perangko, karena era sahabat pena tidak berlaku lagi. Seorang gadis di Rusia bisa menjalin persahabatan dengan pria dari pulau jawa secara real time, dan langsung bertatap muka. Seorang interpreneur muda bisa memulai bisnis barunya secara langsung, dengan investasi kecil atau bahkan tanpa modal dengan adanya berbagai macam fitur di internet, atau dengan menggunakan website tools yang bisa didapatkan secara gratis. Hidup menjadi lebih mudah, tapi benarkah online telah merubah perilaku manusia dalam cara berinteraksi?

Dale Carnegie dalam salah satu bukunya pernah mengatakan bahwa menjalin persahabatan dengan berinteraksi secara langsung akan lebih mengena dan erat. Beberapa pebisnis besar seperti Steve Jobs, Bill Gates, atau Donald Trump membangun kerajaan bisnisnya dengan berinteraksi langsung dengan pelanggan, partner, dan relasinya tanpa twitter, YM, ataupun facebook. Bernahkah kita telah melupakan hakikat berkomunikasi yang sejati? Atau kita telah membuat standar baru dalam berkomunikasi? Saya tidak tahu, tapi mungkin yang bisa saya jelaskan adalah seperti ini.

Tehnologi telah membuat hidup manusia menjadi lebih mudah, dengan telephone, personnal Computer, email dan internet, seharusnya ini diikuti dengan perubahan ilmu dari komunikasi itu sendiri, karena tren sudah berubah, semuanya serba cepat. Perusahaan Anda bisa dilihat oleh siapapun dengan satu klik pada google. Banyak perusahaan besar telah mengikuti tren ini dan bukan menentangnya. Twitter, facebook, ataupun youtube tidak lagi menjadi media social saja bahkan kini telah menjadi marketing tools yang powerfull, dan yang lebih hebat lagi adalah semuanya masih bisa digunakan dengan gratis. Jadi siapapun diri Anda baik itu seorang pengusaha warung kecil dipinggir jalan dapat berdiri secara sejajar dengan perusahaan besar dalam berpromosi dengan social media online tersebut.

Jadi jika ada yang masih memperdebatkan tentang kurang etisnya pembicaraan bisnis atau membina relasi secara online adalah hal yang tidak sepenuhnya benar, namun memang penggabungan dua metode ini adalah hal yang paling bijaksana dilakukan. Kita tidak harus terlalu memaksakan metode berinterkasi dengan cara yang lama jika dengan online saja semuanya sudah menjadi lebih mudah. Tren ini bukan untuk di tentang melainkan harus diterima dengan bijaksana, karena bagaimanapun juga technologi dibuat untuk membuat hidup menjadi lebih baik dan bukan sebaliknya. So masih ragu untuk menjadi "online"?


Have a nice day



Jay
Bagikan


0 komentar:

Posting Komentar